aku mungkin sangat lelah "diatur". dari kecil bahkan sampai menikah dan sebesar ini, hidupku didikte dan diatur. Akibat dari aturan tersebut adalah aku merasa ga bahagia dengan hidupku, seringkali aku dicap tidak bersyukur, tapi bukan itu masalahnya, ini hidupku tapi aku merasa tidak memilikinya.
Maka dari itu, kadang aku tidak terlalu mengatur anak, dia kuberi kebebasan berpendapat, memilih dan terima konsekwensinya. Hanya hal-hal yang menurutku wajib dilakukan, yang akan kuarahkan ke anak, seperti waktu-waktu mandi, makan, belajar, maen, dsb.
Apa jadinya bahkan jika perasaan saja harus diatur, arah hidup, apa yang harus dilakukan dsb harus diatur?? sangat menyedihkan. Mungkin inilah kenapa aku merasa harus berontak dan menentang apapun pendapat yang "terdengar" seperti "MEMAKSAKAN" pendapat dia kepadaku. Ada semacam sirine/alarm kalau ada yang begitu kepadaku. Rasanya kesal dan marah sekali.
Inilah aku sekarang, ingin melakukan apa yang aku suka, dan aku enjoy dengan pilihanku. meskipun, pilihan aatau pendapat orang lain mungkin baik untukku, aku hanya ingin didikte atau dikomentari oleh orang yang TIDAK PUNYA DOSA didunia ini. Jikalau, aku ingin melakukan sesuatu untuk kebaikkanku, itu karena memang aku menginginkannya.
Aku egois? baru kali ini aku bisa seegois ini.. dan ak mulai menikmatinya.
Aku cuek? baru kali ini aku bisa secuek ini.. dan aku mulai menikmatinya.
Aku sombong? hmmm... sometimes kita harus sombong supaya ga diinjek mlulu.
aku adalah salah satu contoh orang yang slalu didikte dan diarahkan hidupnya, dengan alasan demi kabikanku sendiri. Justru paksaan-paksaan itulah yang membuatku tidak berkembang dan stuck mengasihani diri sendiri..
i do what i like and like what i do
Tidak ada komentar:
Posting Komentar