Sabtu, 10 Desember 2011

SuNTiK MATi


Istilah suntik mati atau nama kerennya "The Death Penalty" pernah saya bahas sebelumnya. Dalam kasus ini, adalah untuk bisnis atau usaha yang dijalani. 

Untuk mengingatkan kembali, menjadi pengusaha, adalah sebuah pilihan hidup. Yang diyakini, dicintai, ditekuni dan dijadikan prinsip. Walaupun jenis usahanya kuliner, property, fashion, otomotif, atau apapun itu hanyalah kendaraan atau jalan yang harus dilalui. Jika dirasa tidak bisa mengantarkan kita pada mimpi-mimpi jangka panjang kita, sebagaimana otak kanan bekerja lebih dominan pada tiap entrepreneur, bisnis mudah diciptakan asal action, juga mudah untuk ditiadakan dengan cara suntik mati. Itu istilahnya. Itu penjelasan singkatnya.

Setiap pengusaha bisa merasakan dan punya penilaian sendiri tentang bisnisnya, tidak perlu komentar orang lain yang (bahkan) belum pernah berbisnis sebelumnya. Pengusaha akan berspekulatif masa bertahan bisnisnya, dan jika dirasa mulai goyah, lebih segera di-suntik maati akan lebih baik. End of Story...!!!!



Bisnis bisa mengalami kegagalan bahkan sebelum bisnis itu berdiri. Karena, didalam bisnis ada PR yang harus dikerjakan dan dipikirkan untuk membuat bisnis tersebut matang dan siap dipasarkan. Istilah Marketing plan-pun muncul. Juga kebutuhan akan terbentuknya teamwork plus jobdesk masing-masing. Bisnis bisa saja langsung buka tanpa perencanaan. Tapi tentu saja tidak akan relevan jika terjadi dijaman sekarang. Tinggal tunggu saja, waktu jatuhnya. Setiap orang yang pernah mengalami atau menjalani bisnis dan pernah bangkrut pasti akan mengerti maksud saya. Orang-orang ini bisa mengendus adanya kekurangan item, yang dapat membuat bisnis timpang dan tidak kokoh. Tidak ada kata gagal dalam dunia pengusaha. Setiap hari adalah sukses. Bahkan menjadi bangkrut-pun akan dikatakan sukses. Karena jiwa entrepreneur sangat positif dan teachable. Orang-orang tipe ini, akan jatuh dan bangkit lagi, semangat lagi, lagi, lagi dan lagi. Ga malu??? untuk apa malu?? toh, kami tidak mencuri, kami tidak korupsi, kami tidak merugikan orang lain, kecuali investor yang sudah menanamkan modalnya kepada kami, hehehehehe.... :p 

Proses pembelajaran di jalur entrepreneur seperti proses pembelajaran anak TK. Apa itu? fun, pantang menyerah, berwarna, coba-coba, keukeuh, menarik, dinamis, penuh semangat, no fear, dan happy. Coba lihat bayi atau anak-anak balita.. mereka selalu ingin melakukan lebih dan walau sudah terjatuh, mereka akan terus berusaha dan semangat sampai bisa bahkan mahir. Contoh bayi dari hanya tiduran, belajar tengkurap, belajar merangkak, berdiri, jalan, lari, bicara, lalu ceriwis bertanya tanpa henti.

Saya punya anak balita yang sedang belajar menulis, membaca dan berhitung.  tulisannya jeleeeeekkkk sekali, kadang saya juga tidak mengerti apa yang dia gambar, atau dia berusaha mengeja kata-kata sebisanya dan sengawurnya. Anak saya masih saja dengan pede nya selalu ceria tanpa takut salah, tanpa takut merasa tulisannya jelek ataupun gambarnya sulit dimengerti. pikiran dan imajinasi anak-anak sangat penting untuk dipelajari, diikuti dan dipahami. Mimpi anak-anak jauh sangat luar biasa dibanding orang dewasa yang sudah penuh dengan rasa takut salah. Anak-anak adalah sosok orang dewasa dalam tubuh yang kecil. Mereka lebih jenius daripada orang dewasa. Pikiran dan imajinasi mereka tanpa batas. Tidak terkotakkan, bahkan cenderung sangat brilian. Rasa takut yang orangtua tulari-lah yang akhirnya menyempitkan cara berfikir mereka (anak-anak).


Sekali lagi, jiwa entrepreneur mengingatkan kembali pada jiwa anak-anak kita yang penuh imajinasi dan tanpa batas. Tidak masalah kalau kita bangkrut atau banting stir bisnis. Itu semua adalah kesuksesan. Arti sukses memang variatif tergantung persepsi masing-masing. Sukses dalam arti sederhananya, adalah ketika hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini. 


Men-suntik mati bisnis kita, memang lebih baik dilakukan daripada bisnis tersebut menjadi mudhorot, membuat hati tidak nyaman dan terus menggerogoti. Tinggal bagaimana integritas kita dimata orang-orang, keluarga terutama investor dalam mempertanggungjawabkan langkah kita. Selagi masih ada harapan dan semangat, teruslah bangkit. Angkat dagu dan kepalamu. Berjalanlah tegak dan bahagia lalu katakan,..."saya sukses!!".

Quote: I am what i am today because of the choices i made yesterday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar