Dosen S2 ku pernah bilang dalam kuliahnya, kalau kepemimpinan itu selain bisa dipelajari dan dipraktekan juga bisa diturunkan. Kata beliau, ga semua orang memiliki keturunan bakat memimpin.
Pemimpin tidak bisa disama artikan dengan seorang bos apalagi manajer. Beda pemimpin dengan seorang bos, adalah jika seorang bos selalu ingin tampil mendominasi, contoh: "saya yang punya ide begini,, saya yang melakukan semuanya,, bla, bla, bla" beda dengan pemimpin yang selalu mengedepankan kerja team, contoh : "kami yang membuat ide,... team yang bla, bla,,..". see, what the different?
Beda pemimpin dengan manajer; adalah manajer selalu melakukan hal yang benar dan memperbaiki kesalahan. Sedangkan pemimpin, dia akan memberi contoh dan mengayomi orang-orang yang ada disekitarnya.
Siapapun bisa belajar untuk menjadi pemimpin, toh, banyak buku-buku tentang kepemimpinan yang dijual di toko buku. Selain itu, juga banyak organisasi yang bisa diikuti untuk menempa jiwa kepemimpinan.
John C. Maxwell menerbitkan sebuah buku tentang 21 hukum kepemimpinan sejati. Jadi, didalamnya ada 21 hukum yang bisa dibaca dan dipelajari jika ingin menjadi seorang pemimpin. its recommended book.. tapi di blog ini, ak ga melakukan bedah buku..
Menurutku secara pribadi, setiap manusia adalah pemimpin, setidaknya untuk dirinya sendiri. Kalaupun ada orang-orang yang kebetulan berada dibawah (berdasarkan susunan organisasi), orang yang punya jiwa pemimpin harus selalu dalam keadaan sadar. Ketika itulah dia bisa dilihat, kemampuannya sekedar bos, manajer atau benar-benar pemimpin.
Beberapa kali, aku memiliki hubungan interpersonal yang lumayan dekat dengan orang-orang yang kuanggap punya jiwa pemimpin. Kebanyakan dari mereka bukanlah orang-orang yang suka mendominasi. Kecenderungannya, mereka suka membuat orang lain seolah-olah mendominasi dia. Salah satunya pernah berkata, "pemimpin itu seharusnya memiliki jiwa tut wuri handayani, saya cukup berada dibelakang saja, mendukung teman-teman untuk menjalankan program-program yang sudah direncanakan".
Menjadi pemimpin tidak harus memiliki bawahan atau ikut organisasi. Sekali lagi, kuktakan kalau setiap orang adalah pemimpin minimal untuk dirinya sendiri. Dalam islam pun dikatakan kalau setiap manusia adalah Khalifah (pemimpin). Tugasnya memberi contoh dan mengayomi orang-orang yang ada disekitarnya. Bukan dengan cara mendikte atau bersikap arogan, tapi lakukan dengan hati.
Menjadi pemimpin memang bukan perkara mudah, daripada mengoreksi tingkah polah orang-orang yang kita anggap para pemimpin, lebih baik perbaiki diri, interospeksi, jaga hati, dan berbuat yang terbaik.
Berbuatlah yang benar dengan cara yang baik karena, Tanpa kamu sadari, kamu adalah contoh bagi orang-orang sekitar kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar