Selasa, 01 November 2011

entrepreneur or die

Menjadi entrepreneur adalah pilihan,
Menjadi entrepreneur bukanlah sampingan,
Menjadi entrepreneur adalah gaya hidup,
Menjadi entrepreneur adalah mindset,
Menjadi entrepreneur adalah jiwa dan semangat.

Jika, orang memilih menjadi employee, itu adalah hak asasi masing-masing,
begitu juga menjadi entrepreneur adalah pilihan.

entrepreneur adalah  semangat dan jiwa, 
apapun bentuk usahanya hanyalah kendaraan menuju target (sukses).
seorang entrepreneur , seburuk dan separah apapun kondisi ekonominya,
orang jenis ini tidak akan menjadi employee,
mereka tidak akan mau.

contoh: Robert T Kiyosaki, Bob Sadino, Purdi Chandra, dsb

kenapa mereka tidak mau?
motto mereka: 
"be entrepreneur or die"
menjadi entrepreneur adalah harga mati.


Pemilik Waroeng Steak, sebelum benar2 memilih jalur kuliner menjadi kendaraan bisnisnya.
Beliau pernah melakukan berbagai macam bisnis, lalu disuntik mati karena tidak berkembang.


Sekali lagi, saya katakan: 
"bisnis yang sedang dijalani dan ditekuni hanyalah kendaraan menuju target. Jika kendaraan tsb tidak mampu mencapai target kita, maka sudah sepantasnya 'disuntik mati'. lalu bangkit lagi, dan cari kendaraan (bisnis) baru untuk dijalankan."
Begitu seterusnya, sampai menemukan kendaraan yang tepat yang bisa mengantarkan kita (entrepreneur ) menuju target kesuksesan.


Jika, ditanya bagaimana perasaan kami saat harus menjalankan bisnis yg tidak bisa berkembang atau men-suntik mati bisnis yang stuck in the momment, pastinya kami akan bersedih, tapi rasa itu tidak boleh lama-lama, karena kami harus bangkit dan memulainya lagi dengan semangat.


Everything happens for a reason. 
That reason causes change. 
Sometimes the change is hurts. 
Sometimes the change is hard.
But in the end its all for the best ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar